Ini dia Cara Cepat Menghafal Al Quran agar Tidak Mudah Lupa

Sebagai seorang muslim, menghafal al quran adalah salah satu amalan yang menjadi dambaan banyak umat Islam, sebab terdapat banyak keutamaan besar bagi mereka yang mau menghafal al quran.

Para penghafalnya akan mendapatkan kehormatan berupa mahkota di hari kiamat, dapat membawa 10 orang terutama kedua orang tuanya masuk kedalam surga, Al-Quran menjadi penerang dan temannya di alam kubur nanti, dan masih banyak lagi keutamaannya.

Namun, dalam menghafal al quran bukanlah hal yang mudah,  terutama bagi teman-teman yang merasa sudah telat karena usia, tidak sempat mondok di pesantren, bahkan sibuk karena urusan kerjaan.

Ketika menghafal pun kendala yang sering di alami seperti mudah lupa, untuk mengahafal 1 ayat mungkin butuh waktu seharian, sehingga kerap orang-orang kehilangan semangat ketika sedang menghafalinya.

Namun, tidak perlu khawatir, ternyata ada beberapa cara cepat untuk menghafalkan al quran ditengah kesibukan kalian. Lebih jelasnya, silahkan disimak beberapa caranya berikut.

 

Metode Cara Cepat Menghafal Al-Quran 

Sifat hafal dan lupa itu suatu fitrah dalam kehidupan, pasalnya tidak ada manusia yang dapat mengingat seluruh hal yang pernah terjadi dalam kehidupannya. Oleh karena itu, Berikut 4 cara cepat dalam menghafal al-quran yang bisa kamu coba:

  • Metode Tikrar

Metode pertama, Tikrar yang berasal dari Takrar yang artinya mengulang kembali. Metode ini dilakukan dengan cara mengulang-ulang hafalan pada bagian yang sedang dihafalkan atau menjaga hafalan yang lama.

Menurut Imam Bukhari ketika ditanya terkait kekuatan halafannya, beliau mengatakan “Saya tidak menemukan cara yang efektif selain dengan menulis, mendegarkan, dan mengulang-ngulang hafalan karena itu sejatinya hafalan”

Walaupun metode ini membutuhkan waktu yang lama dan harus konsisten, metode ini cukup efektif meningkatkan kuantitas dan kualitas hafalan. 

adapun beberapa jenis tikrar yang dapat digunakan, antara lain: 

Tikrar Sendiri

Menghafal al-quran dapat dilakukan sendiri, penghafal al quran harus bisa mengatur dan memanfaatkan waktunya yang senggang. 

Hafalan yang sedang di ulang atau baru harus di tikrar setiap hari sebanyak 2 kali dengan tujuan agar hafalan semakin matang dan bertambah dengan waktu yang tersedia.

Tikrar dalam Sholat

sebagai penghafal al – qur’an dapat melatih atau menggunakan hafalannya ketika melaksanakan ibadah sholat, dianjurkan dilakukan pada saat sholat sunnah,i ini sangat bermanfaat untuk menguatkan hafalan, sehingga ini bisa menjadi tolak ukur hafalan apakah sudah lancar atau masih terbata-bata.

Tikrar Bersama

seorang yang menghafal al-quran dapat melakukan tikrar secara bersama dengan penghafal lainnya, ini dapat membantu dalam melatih hafalan dan pemicu semangat dalam mengahafal al quran.

proses ini dapat dilakukan dengan cara saling duduk berhadapan, salah satu penghafal membaca al-quran yang telah ditentukan dan yang lainnya mendegarkan, lalu saling bergantian sesuai hafalan yang telah ditentukan. Misalnya, membaca 2 halaman secara penuh atau memilih surat-surat tertentu

Tikrar di Hadapan Guru

sebagai penghafal al – quran dalam memaksimalkan kualitas hafalannya, dianjurkan memiliki guru pendamping seperti Ustaz,  Penghafal Al-Qur’an harus menghadap guru (Ustaz/Ustazah) ketika melakukan tikrar hafalan yang sudah diajukan.

Mengulang hafalan dengan guru pendamping dapat membantu untuk menjaga dan menguatkan hafalan, selain itu juga dapat melakukan evaluasi dengan bacaan benar atau tidaknya.

  • Metode Murojaah

Metode selanjutnya ada Muraja’ah yaitu mengulang hafalan yang sudah pernah dihafalkan untuk menjaganya agar tidak lupa ataupun salah dihadapan guru.

Hampir sama dengan tikrar, namun yang membedakannya hanya tikrar memulai hafalan baru dengan cara mengulang-ulang.

Kegiatan muraja’ah merupakan salah satu metode untuk tetap memelihara hafalan supaya tetap terjaga yang mungkin awalnya sudah hafal secara benar dan lancar, tiba tiba bisa lupa bahkan hilang hafalannya.

  • Metode Talaqqi

metode berikutnya ada Talaqqi, metode dimana penghafal menyetorkan hafalannya kepada guru yang mana tidak diperkenankan menghafal sendiri tanpa adanya arahan dari guru.

metode hafalan  ini dilakukan dengan cara seorang guru mengajarkan al – qur’an secara langsung kepada murid-muridnya. sehingga, ketika seorang murid melakukan kesalahan baik dari cara membaca atau menghafalnya, guru langsung bisa membenarkan dan murid dapat memperbaiki kesalahanya.

Talaqqi ini berawal dari peristiwa ketika Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril secara langsung di Gua Hira dimana malaikat Jibril memerintahkan Nabi SAW untuk membaca surat al – Alaq ayat 1 – 5.

  • Metode Tafahum

metode yang terakhir, Tafahum berasal dari bahasa arab yang artinya saling memahami. Implementasi tafahum pada metode ini adalah memahami isi kandungan dari setiap bacaan Al – Quran yang sedang dihafalkan.

seseorang yang sedang menghafalkan al – quran, dianjurkan untuk memahami arti atau tafsir dari setiap ayatnya. Dengan mengetahui dan memahami artinya, maka akan lebih mudah untuk menghafalkannya.

Keunggulan dari metode ini ialah dapat membantu kita untuk memahami dan memaknai al – quran sejak dini.

jadi, itulah 4 cara cepat dalam menghafal al – qur’an yang dapat kamu coba, seorang muslim diharapkan bukan hanya sekadar membacanya melainkan juga menghafal, dan memahaminya. 

 

Referensi:

Fitria Taufik Bajsair “Implementasi Talaqqi, Tafahhumm Tikrar, dan Muraja’ah Pada Pembelajaran Al-Qur’an-Hadist Siswa Kelas V MI unggulan Riyadlul Qori’in”

Sa’dulloh, “Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an”

Yanti Amalia Afifah, Saehudin, Siti Asma Hafifah, “Efektivitas Metode Tikrar dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur’an”Endang Sutisna, “Evaluasi Program Tahfiz Quran”

By Irvan Nahrowi

Irvan Nahrowi is the founder of Nusalamify.com, a platform that aims to integrate Islamic values into the digital realm.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *